The Sandman DC atau Sandman Rise of The Guardians adalah salah satu film yang mendapat predikat terbaik di layanan movie streaming Netflix dan katanya terinspirasi dari lagu The Chordettes Mr Sandman. Film ini adalah adaptasi DC Comics karya Neil Gayman.
Secara garis besar film The Sandman Netflix ini menceritakan tentang seorang raja dunia mimpi yang terjebak di dunia nyata saat menjalankan misi untuk mencari buronan. Si raja mimpi ini bernama Morpheus atau biasa akrab dipanggil Dream.
Catatan Penting
Dengan mengaktifkan VPN Mantap, kamu akan lebih leluasa buat streaming film semi Jepang sepuasnya. Bisa buat buka situs yang diblokir atau terkena internet positif !
Morpheus atau Sandman Rise of The Guardians sendiri merupakan salah satu dari tujuh mahluk mitologi yang berkuasa di dunia mimpi. Dia punya misi untuk menjaga mimpi para anak-anak agar tetap menyenangkan dan membasmi mimpi buruk supaya anak-anak tidak mengalaminya.
Suatu ketika, salah satu mahluk mitologi kabur dari dunia mimpi dan pergi ke dunia nyata untuk menghancurkan mimpi anak-anak. Morpheus atau Sandman Rise of The Guardians akhirnya pergi ke bumi untuk mencegah tujuan mahluk tadi.
Daftar Isi
5 Point Penting Review The Sandman Dari Kacamata Intelijen
Tadi kami sudah membuka sekilas sinopsis tentang film The Sandman DC versi Netflix. Sekarang kami akan mengajak kamu untuk mengulas film ini dari kacamata intelijen, supaya kamu gak cuma menikmati filmnya saja tapi tahu banyak hal tentang instrument lainnya.
Oke, tanpa basi-basi, kami akan mulai mengajak mu untuk mengulas tentang Sandman Rise of Guardians dari kacamata intelijen seperti informasi berikut ini.
1. Tokoh & Pemeran Film
Jika dilihat dari kacamata intelijen, tokoh & pemeran yang membuat film The Sandman DC versi Netflix ini jadi booming adalah tokoh Endless atau mahluk mitologi dari dunia mimpi. Endless dalam film terbaik Netflix ini bernama Dream, Death, Desire, dan Despair.
Di dalam film Sandman Rise of The Guardians, para Endless diperankan oleh artis ternama yakni Tom Sturridge, Kirby Howell Babtiste, Mason Alexander Park, dan Donna Preston.
- Tom Sturridge (Dream)
- Kirby Howell Baptiste (Death)
- Mason Alexander Park (Desire)
- Donna Preston (Despair)
2. Premise Film
Premise film Sandman Rise of The Guardians sendiri cukup menarik, karena sekilas film ini memiliki premise singkat namun penuh dengan konflik yaitu seorang mahluk astral dari dunia mimpi yang terjebak di dunia nyata dan berurusan dengan mahluk astral lain.
Dengan membaca premise tersebut, kamu mungkin sudah bisa membayangkan bagaimana serunya film ini yang penuh konflik, ajaib, dan imajinatif. Tapi sayang, ada banyak sekali adegan LGBT yang harusnya tidak perlu ada dalam film ini. Sedikit menjijikan sih dan alangkah lebih baik kalau adegan itu tidak ada.
3. Alur Cerita Film The Sandman
Alur cerita film Sandman sebenarnya sangat panjang. Namun jika diringkas, alur cerita ini mengulas tentang Dream si salah satu mahluk mitologi penunggu dunia mimpi yang ingin menangkap Desire yang juga jadi penunggu dunia mimpi dan punya misi untuk merusak mimpi anak-anak.
Dalam menjalankan misinya, Dream banyak menghadapi konflik dan berurusan dengan mahluk mitologi penunggu dunia mimpi yang selalu saja menghalangi tujuannya. Namun disitulah keseruan dari film ini dan kamu bisa nonton alur ceritanya secara lebih lengkap pada video di atas.
4. Dibalik Kesuksesan Film The Sandman
Ada banyak sekali faktor yang jadi bagian dari kesuksesan film terbaik Netflix ini dan salah satunya adalah sang penulis komik yakni Neil Gayman. Selain itu, film ini juga secara tidak langsung didukung oleh popularitas grup musik lawas yaitu The Chordettes dengan lagu Mr Sandman.
Jika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia, lirik lagu The Chordettes Mr Sandman ini menceritakan tentang seseorang yang meminta mimpi indah pada dewa bernama Mr Sandman. Lagu ini seolah-olah jadi inspirasi awal munculnya komik fenomenal karya Neil Gayman bahkan sampai jadi film terbaik Netflix.
The Chordettes Mr Sandman sendiri dirilis pada tahun 1954, jauh sebelum pembuatan film maupun komik fenomenal dari Neil Gayman tersebut.
5. Pelajaran Hidup dari Film The Sandman ‘Dream VS Desire’
Terakhir, ada pelajaran hidup yang bisa kamu ambil dari film ini, tepatnya saat adegan Dream vs Desire. Jika diartikan ke dalam bahasa Indonesia, Dram vs Desire artinya adalah Mimpi vs Keinginan, dimana ini sama saja mengajak kita untuk membedakan mimpi dan keinginan.
Banyak orang yang menganggap bahwa mimpi (impian) sama halnya dengan keinginan. Padahal, mimpi sangat berbeda dengan keinginan, karena orang yang cuma mimpi tidak akan berbuat apa-apa untuk mencapai keinginannya. Tapi orang yang punya keinginan, sudah pasti berbuat banyak untuk mimpi-mimpinya.
Itulah informasi terkait review film The Sandman yang dikupas dari kacamata intelijen supaya kamu gak hanya menikmati filmnya saja, tapi juga mendapatkan banyak informasi terselubung dibalik kesuksesan film tersebut.